Konflik gaza kembali memanas. Apa yang sebenarnya terjadi di jalur tersebut ?
Awalnya, israel adalah sebuah negara di Timur Tengah yang dikelilingi Laut Tengah, Lebanon, Suriah, Yordania, Mesir, dan gurun pasir Sinai. Israel yang merupakan satu-satunya negara Yahudi ini juga dikelilingi oleh dua daerah otoritas Nasional Palestina ( organisasi pemerintahan sementara), yaitu jalur Gaza dan Tepi Barat.
Palestina sendiri adalah sebuah daerah di Timur Tengah antara Laut Tengah dan sungai Yordan. Status politiknya sendiri masih dalam perdebatan. Tahun 1947, PBB menyetujui pembagian Palestina menjadi dua negara, yaitu negara Yahudi dan satu negara Arab, dengan wilayah besar Yerusalem ( termasuk Betlehem) berada di bawah kendali Internasional. Secara kasar, Yahudi ( Israel) mendapat 55% sementara pihak Arab mendapat 45% dari total area. Israel pun segera memproklamasikan kemerdekaannya pada tahun 1948. Hal ini diikuti oleh peperangan dengan negara-negara Arab di sekitarnya yang menolak pembagian ini. Israel memenangkan perang Arab-Israel dan semakin mengukuhkan kemerdekaannya, serta memperluas batas wilayah negaranya melebihi pembagian di atas. Sejak saat itu, Israel terus menerus berseteru dengan negara Arab tetangga. Jalur Gaza yang sebelumnya diduduki Mesir pada akhir perang enam hari (1967), selain jalur Gaza, Israel juga berhasil merebut Yerusalem Timur, semenanjung Sinai, Tepi Barat, dan Dataran Tinggi Golan. Hasil dari perang inilah yang kemudian semakin mempengaruhi geopolitik kawasan timur tengah, karena sejak awal pembentukan negara Israel batas negara Israel beserta hak Israel untuk berdiri memang telah dipertentangkan oleh banyak pihak, terutama oleh negara Arab dan para pengungsi Palestina. Konflik antara Israel dan Palestina berlanjut. Banyak perang yang terjadi mulai dari war of attrition (1973) sampai perang teluk (1990-1991). Tahun demi tahun berlalu sampai akhirnya mereka sampai pada kesepakatan Oslo tahun 1993. Dalam persetujuan ini, Israel dan Organisasi pembebasan Palestina (PLO) sepakat mengakui kedaulatan masing-masing . dari kesepakatan tersebut, otoritas Palestina berdiri pada 28 September 1995. Sayangnya hal tersebut nggak lantas menciptakan perdamaian dikedua belah pihak. Serangkaian konflik kembali terjadi dimulai dengan peristiwa kerusuhan terowongan Al-aqsa (1996) yang menelan banyak korban jiwa. Bahkan maret-april 2002, terjadi rangkaian serangan bunuh diri Palestina saat Israel membangun Tembok pertahanan di Tepi Barat. Ketegangan di Gaza semakin meningkat pada Januari-Juli 2008 saat Israel memutus suplai listrik dan gas, dan dunia menilai hamas( kelompok pejuang Palestina) nggak berhasil mengendalikan tindak kekerasan. Akhirnya pada Desember 2008, Israel mulai melancarkan serangan ke Gaza. Lebih dari 1.350 warga Palestina terbunuh, 10.249 mengalami luka-luka, sementara jumlah korban dari pihak Israel sekitar 80 orang. Bantuan pasokan pun banyak berdatangan ke Gaza akibat blokade yang dilakukan Israel. Serangan kembali terjadi pada Mei 2010 saat pasukan Israel menyerang sebuah kapal Turki di laut tengah yang merupakan bagian dari iring-iringan kapal kemanusiaan yang mengangkut 10.000 ton pasokan ke jalur gaza. Konflik pun kembali pecah.
Sumber : majalah gogirl 66/July 2010 hal 84
Diposting oleh
trria martya sari
|
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar